Jumat, 19 Maret 2010

Diam Itu Emas “

Jenis-Jenis Diam
Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya, ada yang diam menjadi emas tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya tergantung pada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya.

Berikut ini bisa kita lihat Jenis-jenis diam
a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidak mampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas.
Diam jenis ini merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, sia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.

c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak berbicara tidak selevel dengannya.

d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

e. Diam Marah.
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama ( Diam Aktif)
Yang dimaksud dian keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa dengan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi mashalat lebih besar dibanding dengan berbicara.

1. Keutamaan Diam Aktif
a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

b. Hemat Dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosa pun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga Dan Tenang.
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pendengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendalam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah ber-Cahayanya Qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah SWT. Akan menyelimuti hati, lisan, serta utama sikap dan perilakunya.

f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti :
Diam dari perkataan dusta
Diam dari perkataan sia-sia
Diam dari komentar spontan dan celetukan
Diam dari kata yang berlebihan
Diam dari keluh kesah
Diam dari niat riya dan ujub
Diam dari kata yang menyakiti
Diam dari sok tahu dan sok pintar.

Mudah-mudahan kita bisa jadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimah tauhid “laa ilahaa illallah”
Puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.



Sumber : Buletin Karisma
K.H. Abdulah Gymnastiar